Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Blog Archive

Showing posts with label ide. Show all posts
Showing posts with label ide. Show all posts

Wednesday, October 9, 2013

Sweet Like Candy




Hari ke dua belajar konsep penjumlahan saya menggunakan permen sebagai media. Metode yang diberikan sama seperti sebelumnya (penjumlahan menggunakan stik es krim). Murid - murid dibagi mejadi 5 kelompok sesuai dengan jadwal piket kemudian masing-masing kelompok mendapat beberapa permen dengan jumlah yang berbeda. Permen yang telah dibagikan ini disusun menjadi sebuah bentuk penjumlahan.









Murid-murid saya semangat sekali belajar penjumlahan dengan permen ini karena diakhir pembelajaran mereka dapat memakan permen yang telah dibagikan pada masing-masing kelompok.



Wednesday, October 2, 2013

Stik Eskrim Penjumlahan 1-20



Kompetensi Dasar
1.3 Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 20

Minggu ini murid-murid kelas satu B belajar mengenai penjumlahan. Satu hal yang harus diingat saat mengajar konsep penjumlahan kepada murid kelas satu adalah harus menggunakan benda konkrit atau nyata.

Karenanya sebagai media awal memperkenalkan penjumlahan saya menggunakan benda-benda yang ada di sekitar kelas.

Sebagai pengetahuan awal saya meminta murid menghitung jumlah white board yang ada di kelas, kemudian saya meminta mereka untuk menghitung jumlah meja. Setelah dihitung saya meminta mereka untuk menjumlahkan jumlah whiteboard sebanyak 1 dan meja sebanyak 15  hasilnya sama dengan 16.

Setelah itu saya membagi murid menjadi 5 kelompok sesuai dengan jadwal piket yang biasa kami pakai di kelas. Setelah dibagi saya pun memberi 10 stik es krim per masing-masing kelompok.

Stik es krim ini akan kami gunakan untuk bermain games penjumlahan. Bagi kelompok yang berhasil menjawab dan menyusun stik es krim paling cepat akan diberi nilai 100.

Murid-murid saya senang sekali bermain game ini karena mereka dapat belajar sambil bermain.








Sunday, September 22, 2013

Cara Mudah Mengajarkan Perkalian Sembilan


Sebagaimana yang kita ketahui perkalian sembilan termasuk perkalian yang sulit diingat oleh sebagian besar murid. Tapi tahukah anda kalau ternyata perkalian sembilan sangat mudah untuk diajarkan. Rahasia ini saya temukan saat beberapa waktu yang lalu membuka facebook. Di salah satu facebook page yang saya sukai memposting gambar perkalian sembilan dengan tulisan "What the teachers never taught us" sungguh mengejutkan dan jujur saya baru tahu sekarang (mungkin diantara anda ada yang sudah mengetahuinya). Ternyata perkalian sembilan pengulangan dari angka 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9 dan 9,8,7,6,5,4,3,2,1,0. Ini dia foto perkalian sembilan yang saya dapatkan dari facebook page The Idealist


Cara Mudah Perkalian 9

Pembelajaran Tematik di negara maju


Sudah beberapa tahun ini saya membandingkan dan mempelajari proses pembelajaran tematik di Indonesia dan negara-negara maju seperti Amerika, Australia dan negara-negara Eropa. Di Indonesia pembelajan tematik masih terbentur dengan jadwal pelajaran sehingga sangat sulit untuk dilaksanakan secara maksimal. Begitu pun dengan tenaga kependidikannya belum semua tahu bagaimana itu proses pembelajaran tematik. Pemahaman sebagian besar guru-guru di kelas tematik di Indonesia hanya sebatas menggabungkan beberapa KD yang saling terkait sementara dalam proses pembelajarannya masih terpaku pada buku pelajaran.

Di negara-negara maju seperti Amerika, Australia dan negara-negara Eropa bahkan Jepang sekalipun pembelajaran tematik sudah tertata dengan baik, baik dari segi kurikulumnya maupun aplikasi di lapangan. Di Amerika misalnya tema yang dibuat sangat spesifik seperti All About Me atau jika di Indonesia bisa disebut dengan Diri Sendiri. Apa yang dipelajari di sini? Segala sesuatu tentang diri murid seperti ciri-ciri tubuh murid dengan menggambar wajah dan tubuhnya sendiri, anggota tubuh dan panca indera, makanan kesukaan, kegiatan yang disukai, alamat rumah, aku 100 tahun yang akan datang dll. Di Jepang misalnya anak-anak belajar tentang transportasi umum setiap hari anak-anak belajar tentang bagaimana naik kereta api, bus dll. Mereka juga praktek menyebrang jalan, membeli karcis, perilaku saat berada di dalam kendaraan umum dll.

Hal penting lainnya di kelas tematik adalah display kelas. Di Indonesia display kelas masih belum menjadi perhatian utama sementara di negara-negara maju display kelas disesuaikan dengan tema yang sedang dipelajari.


Display kelas ciri-ciri apel


Proses pertumbuhan buah apel

Begitupun dengan lembar kerja latihan soal dibuat sesuai dengan tema. Jika mereka sedang belajar tentang apel, maka tema di sekeliling kelas adalah apel, lembar kerja yang dikerjakan oleh murid juga betemakan apel.

Lembar kerja ciri-ciri apel

Lembar kerja proses pertumbuhan apel

Berikut adalah beberapa blog guru di Amerika favorit saya yang mengajar di kelas tematik. Semoga bisa memberikan inspirasi untuk memperbaiki proses pelaksanaan pembelajaran tematik di sekolah kita masing-masing. Pembelajaran tematik ini sangat sesuai dengan kurikulum 2013 yang akan segera dilaksanakan di seluruh Indonesia.

Fun In First


Deanna Jump


Ms Fultz




Saturday, September 7, 2013

Entering the blogging world




Lama berkenalan dengan dunia blog namun baru kali ini mau memanfaatkannya sebagai sarana pendidikan. Berawal dari rasa kagum melihat blog guru-guru TK dan SD di negara-negara luar seperti Amerika dan Australia akhirnya sayapun tertarik untuk membuat blog tentang pendidikan. 

Bukan tanpa alasan saya memberi nama blog ini Thematic Ideas. Selain karena pengalaman delapan tahun mengajar yang tidak pernah naik kelas (selalu di kelas satu/dua) hehehe...  saya juga begitu menyukai pernak pernik dunia anak-anak di kelas tematik. Bagi saya kelas tematik adalah kelas yang menyenangkan, dunia bermain sambil belajar begitu terasa. Karenanya melalui blog ini saya ingin berbagi pengalaman mengajar saya sehari-hari, sehingga dengan begitu ada banyak hal yang kita lakukan di dalam kelas agar pembelajaran lebih menarik.

Saya tidaklah sehebat bloger-bloger kesukaan saya tapi dengan menularkan ide yang saya punya kepada orang lain itu sudah cukup.